That Rose is In Bloom?

Kamis, 29 April 2010

Saya menulis blog ini dengan keadaan mental yang menurun hampir 75% daripada biasanya, dengan perasaan galau dan khawatir yang sangat gag jelas. Entahlah akhir-akhir ini si Melanconian sering mengambil jatah si Sanguin dan si Flegmatik.

Biasanya dengan mudah saya akan mampu menjelaskan perasaan-perasaan yang ada, tapi entah kenapa kali ini saya susah bangt buat sekedar menjelaskan penyebab kalut atau kekecewaan ini. Yang jelas, mungkin, saya bilang mungkin karena gag tahu bener apa nggak, ada hubungannya dengan kejadian-kejadian hari ini.

Pusing, gag jelas pokoknya, kayak ada perasaan yang ilang, tapi kita gag tahu apa itu

Aaaaaaaaargh...

Just want to say this words: You may not love me today, tomorrow, or ever, but I will love you until it kills me, and, even then, you'll be in my heart.

Yea, as you know If I never met you, I wouldn't like you. If I didn't like you, I wouldn't love you. If I didn't love you, I wouldn't miss you. But I did, I do, and I ...will.

Maybe, I love you not because of who you are, but because of who I am when I am with you..


Biarin malam ini memakan diriku hidup hidup...biar besok pagi bangun udah lupa segalanya...

Elegi di Senja Indigo - Sedikit Pengalaman Indigo

Selasa, 27 April 2010

Mungkin ada beberapa temen yang nggak percaya kalau saya indo eh indigo. Tapi simpan dulu ketidakpercayaan kalian di lemari es dulu, hehe.

SOre ini saya membuktikan kemampuan itu, yea mesti dengan cerita menyedihkan yang kalau ditangisi gag akan habis sampai besok pagi.

Pulang sholat maghrib dari MBM, saya melihat dua benda yang nantinya akan terlibat dalam cerita. Pertama adalah motor Satria FU temen saya, sekejap pikiran saya melayang kepada kucing kosan yang terlihat di depan. Entah waktu itu terbersit pikiran dari mana tiba-tiba saya memikirkan bahwa gimana kalau kucing ini terlindas oleh motor tadi. Pikiran yang buruk, dan fatal. Gag lama saya masuk kamar dan mulai bertadarus, nah beberapa lama kemudian terdengar rintihan yang menyayat, sakittt banget... Dan seperti yang saya bilang, kucing itu mati seketika, cerita sedih kucing berkaki dua itu berakhir sampai disini. Ironis, mengingat kucing itu dipungut dari MBM dan kami beri makan beberapa hari ini, dan takdir kematiannya ada di orang yang telah menolongnya.. Inilah takdir..

Mau sedih udah gag bisa sedih lagi, sumpah saking seseknya makan jadi nggak enak...
Sempat berpikir sejenak: ANDAI TADI AKU MENGAMBIL KUCING ITU DAN MEMASUKKANNYA KE KAMAR, MUNGKIN DIA GAG AKAN MATI. Yea, saya pikir pikiran itu salah, gag ada yang bisa menunda kematian. Saya cuman bisa berkata selamat jalan... Sampai berjumpa di kehidupan yang lain...

Mengenai indigo, saya masih percaya saya indigo. Waktu kecil saya sering menangis tanpa sebab waktu tertidur, karena pikiran pikiran saya sering tercampur aduk, antara dunia maya dan kenyataan. Bahkan tidak jarang saya harus bangun dengan keringat bercucuran dan diberi minum ibu.

Sedikit artikel tambahan tentang indigo.

Sebelum kita membahas tentang anak-anak indigo, alangkah baiknya kita mengetahui dulu mengenai warna indigo yang dimaksud pada anak-anak indigo. Warna indigo adalah warna yang dominan dari warna aura (warna biru-merah). Warna Indigo menunjukkan cakra mata ketiga, pusat aktivitas dari enerji psychic, yang terbuka pada anak-anak Indigo. Anak-anak Indigo memahami perbedaan yang sangat tipis antara dunia kasat dan dunia spiritual, dan mereka memiliki kemampuan untuk mengakses informasi dari sini, yang orang lain tidak mampu. Kebanyakan perilaku anak Indigo dapat dipahami dari aspek ini.

Definisi anak indigo adalah anak yang menunjukkan seperangkat atribut psikologis baru dan luar biasa, serta menunjukkan sebuah pola perilaku yang pada umumnya tidak didokumentasikan sebelumnya. Pola ini memiliki faktor-faktor unik yang umum, yang mengisyaratkan agar orang-orang yang berinteraksi dengan mereka (para orangtua, khususnya) mengubah perlakuan dan pengasuhan terhadap mereka guna mencapai keseimbangan. Mengabaikan pola-pola baru ini akan kemungkinan besar berarti menciptakan ketidakseimbangan dan frustasi dalam benak dari kehidupan baru yang berharga ini.

Banyak anak-anak sekarang yang terkategorikan sebagai Anak Indigo, juga disebut “Children of the Sun” oleh para ahli dari Amerika. Atau disebut juga sebagai “Millennium Children”. Para ahli mengatakan lebih dari 90% (di lain buku menyebutkan lebih dari 80 %) dari anak-anak di bawah 12 tahun, dan beberapa mengatakan walau dalam persentase yang tidak besar terdapat Indigo dewasa. Anak-anak ini teridentifikasi melalui adanya karakteristik yang unik. Mereka cerdas dan kreatif, namun bersifat sulit diatur pada kekuasaan dan sistem secara umum. Mereka sering disalahdiagnosa sebagai ADD (Attention Deficit Disorder = atau Gangguan Kekurangan Perhatian) atau ADHD (Attention Deficit Hyperaktive Disorder = Gangguan Hiperaktif Kekurangan Perhatian) yang membutuhkan terapi untuk mengatasi sifatnya.

Secara fisik dan emosional mereka sangat sensitif. Mereka juga sangat perhatian dan empati terhadap orang lain, juga beberapa menjadi terlihat tidak berperasaan. Anak Indigo dapat mudah marah dan kasar, mereka membutuhkan keyakinan bahwa dirinya diterima dan memerlukan konseling. Indigo juga mempunyai rasa depresi di usia muda jika mereka merasa tidak mengapa mereka dilahirkan atau merasa tidak mempu berbuat apa-apa untuk memperbaiki dunia.

Bagi Wikimuers yang ingin mengetahui apakah anaknya atau diri sendiri termasuk seorang Indigo, bisa mencocokkan karakteristik anak Indigo dan Indigo dewasa berikut ini. Selain itu biasanya seorang anak Indigo tergolong anak yang istimewa (biasanya memiliki IQ -Intelligence Quotient- lebih dari 120 dan mempunyai kecenderungan mempunyai kemampuan supranatural) namun seringkali mempunyai permasalahan dengan sistem belajar di sekolah pada umumnya.

Karakteristik Anak Indigo :

1. Mempunyai kesadaran diri yg tinggi, terhubung dengan sumber (Tuhan).
2. Mengerti jika dirinya layak untuk berada di dunia.
3. Mempunyai pengertian yang jelas akan dirinya.
4. Tidak nyaman dengan disiplin dan cara yang otoriter tanpa alasan yang jelas.
5. Menolak mengikuti aturan atau petunjuk.
6. Tidak sabaran dan tidak suka bila harus menunggu.
7. Frustasi dengan sistem yang sifatnya ritual dan tidak kreatif.
8. Mereka punya cara yg lebih baik dlm menyelesaikan masalah.
9. Sebagian besar adalah orang yg menimbulkan rasa tidak nyaman.
10. Tidak bisa menerima hukuman yang tanpa alasan, selalu ingin alasan yang jelas.
11. Mudah bosan dengan tugas yg diberikan.
12. Kreatif.
13. Mudah teralihkan perhatiannya, bisa mengerjakan banyak hal bersamaan.
14. Menunjukan intuisi yang kuat.
15. Punya empati yang kuat terhadap sesama, atau tidak punya empati sama sekali.
16. Sangat berbakat dan rata-rata sangat pintar.
17. Saat kecil sering diidentifikasi menderita ADD / ADHD (Atenttion Defisit Disorder = susah konsentrasi) / ADHD (Attention Defisit and Hyperactive Disorder = hiperaktif).
18. Mempunyai visi dan cita-cita yang kuat.
19. Pandangan mata mereka terlihat, bijaksana, mendalam dan tua.
20. Mempunyai kesadaran spiritual atau mempunyai kemampuan psikis.
21. Mengekspresikan kemarahan dan mempunyai masalah dengan menahan amarah.
22. Membutuhkan dukungan untuk menemukan diri mereka.
23. Berada di dunia untuk merubah dunia, untuk membantu kita hidup dalam keharmonisan dan damai antara yg satu dengan yg lain dan meningkatkan getaran planet.

Karakteristik Indigo Dewasa

1. Mereka pintar walaupun tidak selalu berada di tingkatan paling atas.
2. Kreatif dan sangat menikmati menciptakan sesuatu.
3. Selalu ingin tahu kenapa, khususnya jika mereka disuruh melakukan sesuatu.
4. Muak akan pekerjaan yang banyak dan berulang-ulang di sekolah.
5. Pemberontak di sekolah, menolak mengerjakan tugas dll. atau ingin memberontak tapi tidak berani karena ada tekanan dari orang tua.
6. Punya masalah dengan keberadaan, seperti tidak diterima, atau terasing. Biasanya menimbulkan perasaan ingin bunuh diri, tapi tidak benar-benar melakukannnya.
7. Punya masalaha dengan amarah.
8. Tidak nyaman dengan politik karena merasa suara mereka tidak dihitung, dan tidak peduli dengan hasil yang keluar.
9. Frustasi dengan budaya Amerika tradisional.
10. Tidak terima bila hak-hak mereka diambil atau diinjak-injak.
11. Punya hasrat yang membara untuk merubah dunia, tapi kesulitan menemukan jalurnya.
12. Mempunyai ketertarikan akan hal spiritual dan kemampuan psikis saat usia muda.
13. Punya beberapa "Role model" Indigo.
14. Punya intuisi yang kuat.
15. Punya sifat atau jalan pikir yang tidak biasa, sulit fokus pada tugas, atau meloncat-loncat di tengah pembicaraan.
16. Pernah mengalami pengalaman spiritual, psikis dll.
17. Sensitif terhadap yg berhubungan dgn listrik.
18. Mempunyai kesadaran akan dimensi lain.
19. Secara seksual sangat ekspresif atau malah menolak seksualitas aga bisa mencapai kesadaran spiritual yang lebih tinggi.
20. Mencari arti hidup mereka dan mengerti tentang dunia, mereka bisa mencarinya dengan melalui agama, buku dll.
21. Waktu mereka merasa diri mereka seimbang, mereka akan menjadi kuat, sehat, dan individu yang bahagia.


Sumber: http://www.wikimu.com/News/DisplayNews.aspx?id=10142


Artikel dari blognya temen:

Beberapa tahun belakangan ini berita tentang “anak indigo” cukup banyak diulas di media, walaupun belum ada yang meneliti berapa sebetulnya jumlah anak indigo di Indonesia. Hanya dipastikan, persentase jumlahnya masih sangat sedikit, kira-kira 10.000 : 1. Psikolog Elly Risman, yang dikutip oleh Pikiran Rakyat, menjelaskan bahwa kecilnya angka anak indigo yang diketahui, disebabkan sikap orang tua yang belum memiliki kesadaran memeriksakan anak ke psikolog. “Mungkin ini yang menyebabkan tidak adanya data yang valid mengenai jumlah anak indigo” katanya. Mengapa kita perlu memahami tentang “anak indigo” ini? Karena ada kemungkinan bahwa anak anda adalah seorang indigo, bahkan bisa pula seluruh anak yang anda lahirkan adalah seorang indigo.

Apa yang dimaksud dengan “anak indigo?”

Indigo adalah istilah yang diberikan kepada anak yang menunjukkan perilaku lebih dewasa dibandingkan usianya dan memiliki kemampuan intuisi yang sangat tinggi. Biasanya mereka tidak mau diperlakukan sebagai anak-anak. Secara harfiah, indigo adalah nama warna antara biru dan ungu, yang kerap pula disebut nila.

Wendy Chapman, dalam tulisan Rossini, menjelaskan bahwa anak indigo adalah anak-anak yang umumnya tidak mudah diatur oleh kekuasaan, tidak mudah berkompromi, emosional dan beberapa diantaranya memiliki tubuh rentan, sangat berbakat atau berkemampuan akademis baik, dan mempunyai kemampuan metafisis. Sering dianggap anak ADD, walaupun mudah bersikap empati dan iba terhadap orang lain, atau terlihat sangat dingin dan tak berperasaan, dan memiliki kebijakan melebihi usianya. Apakah hal-hal tersebut seperti anda sendiri atau anak anda?

Kapan istilah “anak indigo” ditemukan?

Istilah anak indigo diketemukan oleh Nancy Ann Torp, seorang konselor, pada tahun 1970 an. Dia meneliti warna aura manusia dan menghubungkannya dengan kepribadian. Mereka yang memiliki aura nila atau indigo ini ternyata anak-anak yang dianugerahi kelebihan, khususnya kemampuan indera keenam.

Menurut Ustaz KH Abid Marzuki Lc., yang dikutip Pikiran Rakyat, dalam diskusi di The 6th Ramadhan Informal Study on Education Psychology, yang diadakan di Islamic Center, Bekasi, menyatakan bahwa “anak-anak indigo memiliki kesadaran lebih tinggi daripada kebanyakan orang mengenai siapa diri mereka dan tujuan hidup mereka sehingga memerlukan perlakuan khusus. Tapi sayang, banyak masyarakat belum tahu bagaimana mengelola dan memperlakukan kelebihan anak indigo. Akibatnya kemampuan indera keenam anak indigo sering disalah gunakan dengan menggiring anak menjadi paranormal. Padahal kelebihan yang diberikan Allah kepada anak indigo, adalah karomah dan maunah, ” ujar alumnus Universitas Malaysia ini.

Apakah anak anda indigo?

Untuk mengetahui apakah anak anda atau anda sendiri indigo, jawablah pertanyaan berikut: 1) Apakah anak anda sering bersikap seperti bangsawan? , 2) Apakah anak anda memiliki perasaan pantas diterima?, 3) Apakah anak anda mempunyai perasaan bahwa dirinya dapat dimengerti? , 4) Apakah anak anda sulit menghadapi disiplin dan kekuasaan? , 5) Apakah anak anda menolak untuk mengerjakan hal-hal pasti yang diminta untuk dikerjakan? , 6) Apakah kegiatan antri tak disukai anak anda?,7) Apakah anak anda tidak menyukai sistem yang berorientasi ritual/mekanikal dan sedikit memerlukan kreatifitas? ,8) Apakah anak anda sering dapat mengetahui cara-cara yang lebih baik dalam mengerjakan sesuatu, baik di rumah atau di sekolah? , 9) Apakah anak anda tidak mudah kompromi? , 10) Apakah anak anda tidak merespon/takut pada ancaman? , 11) Apakah anak anda mudah bosan terhadap pekerjaan yang ditugaskan , 12) Apakah anak anda terlihat mempunyai gejala ADD? , 13) Apakah anak anda kreatif? , 14) Apakah anak anda terlihat mempunyai intuisi yang tajam? , 15) Apakah anak anda mempunyai sikap empati yang menonjol terhadap orang lain? , 16)Apakah anak anda mempunyai pemikiran yang abstract? , 17) Apakah anak anda cerdas? , 18) Apakah anak anda sangat berbakat (yang diidentifikasi sebagai karunia)? , 19)Apakah anak anda terlihat sebagai pengkhayal? , 20) Apakah mata anak anda terlihat memancarkan mata orang dewasa, bijak dan dalam? . 21) Apakah anak anda mempunyai kecerdasan spiritual?

Jika anda mempunyai 10 jawaban “Ya”, maka anak anda kemungkinan adalah indigo. Jika jawaban “Ya” lebih dari 15, maka anak anda dipastikan sebagai anak indigo.

Indigo memang berbeda, tapi bukan “tidak normal”

Menurut psikiater Tubagus Erwin Kusuma, dalam lipuatn6.com, fisik anak-anak indigo tak jauh berbeda dengan anak lainnya. Hanya batinnya saja yang condong lebih dewasa. Anak-anak indigo sering memperlihatkan sifat orang dewasa, sangat cerdas, dan memiliki indera keenam yang sangat tajam. Anak indigo pada umumnya tidak menginginkan diperlakukan sebagai anak-anak. Tidak jarang mereka sering memberi nasehat pada orangtua masing-masing.

Tubagus menambahkan, indigo bukanlah penyakit atau kelainan jiwa. Kendati demikian, ada yang menganggap fenomena indigo sebagai kelainan jiwa. Akibatnya penanganannya seringkali salah, yang akan berdampak pada penderitaan sang anak. “Kalau bisa, konsultasi untuk menghadapi anak-anak indigo,” Tubagus menambahkan.

Pernyataan Tubagus diamini Rossini, indigo dewasa yang sekaligus pembimbing anak-anak indigo. “Ketika di masa anak-anak pemahaman spiritual sudah matang tapi belum diikuti penalaran”, kata Rossini. Menurut Rossini, tugas orangtua dewasa untuk membimbing anak-anak itu agar penalaran dan spiritualnya seimbang.

Tips untuk mendidik anak indigo

Wendy Chapman, memberikan 10 tips untuk mendidik anak-anak indigo, sebagai berikut:

1. Perlakukan mereka dengan penuh penghargaan. Jika anda tidak menunjukkan penghargaan kepada mereka, mereka juga akan demikian, walaupun anda mempunyai otoritas atau kekuasaan.
2. Dengarkan pendapat mereka. Mereka perlu tahu bahwa anda peduli dan mengenali sistem nilai mereka.
3. Kembangkan kemampuan mereka. Beri mereka pilihan, seperti misalnya tipe produk yang akan dipelajari, apa perintah untuk pekerjaan yang harus dilakukan, pilihan antara dua kegiatan. Memiliki suara yang didengar membuat rasa yang berbeda atas penghargaan diri, biasanya akan mendorong mereka untuk berpartisipasi dalam pilihan yang sudah mereka buat dan konsekuensinya akan memperbaiki sikap mereka terhadap anda dan terhadap pendidikan.
4. Bangunlah sikap koperatif dan hindari memberi perintah. Anak indigo tidak akan peduli terhadap hal-hal yang dimaksudkan untuk mengontrol mereka. Merka akan peduli terhadap perlakuan yang bersifat adil dan baik.
5. Bantu mereka melakukan hal yang berbeda. Jika mereka frustasi, misalnya pekerjaan sekolah, sehingga mereka merasa sendiri di dunia, bantulah mendorong mereka untuk berbuat sesuatu yang positif untuk merubahnya. Seperti menulis surat, karya tulis, puisi, membuat poster, T shirt, mengorganisasi kelompok diskusi.
6. Bantu mereka membangun bakat dan kemampuannya. Dorong mereka untuk kreatif dan berani mengekspresikan kepribadian merka yang unik.
7. Bersikap toleran terhadap emosinya yang ekstrim. Bantu mereka membuat keseimbangan menggunakan aromaterapi, ijinkan mereka minum air putih di kelas, bersikap tenang, atau latihan visualisasi.
8. Dorong mereka untuk menjadi sumber kedamaian bagi orang lain. Indigo dilahirkan untuk menjadi sumber kedamaian. Dorong mereka untuk melatihnya. Hal ini akan membangun komunikasi dan welas asih. Jadilah pembimbingnya dalam hal ini.
9. Jelaskan MENGAPA untuk semua hal. Mengapa ada aturan, mengapa mereka perlu untuk mengerjakan pekerjaan rumah/sekolah. Mengapa dunia seperti ini? Jika anda tidak mempunyai jawabannya, pahami rasa frustasi mereka dan tunjukkan sikap empati.
10. Kurangi obat-obatan untuk ADD. Indigo bukan ADD, tapi indigo secara alamiah memberikan perhatian pada sesuatu secara selektif. Jika mereka dapat fokus pada sesuatu yang mereka pilih untuk jangka waktu yang lama,kemungkinan anak ini indigo, bukan ADD. Walaupun nampaknya ada masalah pada perhatian, carilah alternatif terapi, bukan dengan Ritalin, jangan menekan kreatifitas alamiah dan kepemimpinan indigo, tetapi bantulah untuk mengorganisir.

Sebagai orangtua, anda juga harus membuat anak indigo disiplin, dan membuat mereka belajar tentang perilaku yang bisa diterima atau tidak. Dan belajar untuk tidak melakukan hal-hal yang tidak bisa diterima. Bersikaplah adil, dan berikan batas toleransi yang pantas. Katakan yang sesungguhnya sesuai dengan umurnya, dan jangan bohong karena mereka akan tahu. Katakan bahwa dia dicintai dan peluk sebanyak mungkin.

Indigo juga eksploratif dan banyak energi. Akan sangat menolong jika orangtua membantu menyalurkan energi pada sesuatu yang menyenangkan, produktif dan tidak berbahaya.

Apakah anak-anak indigo bisa menjadi orang yang sukses? Pengalaman membuktikan, bahwa banyak anak indigo yang jika penanganannya benar, menjadi orang yang sukses, bisa lulus dari universitas, ada yang menjadi psikolog, psikiater, bahkan pemusik andal. Jadi, coba teliti apakah di keluarga ada yang indigo? Jangan kawatir, jika anda memahami mereka serta dapat mengelola dengan baik, maka anak indigo adalah anak yang menyenangkan, dan tingkat kesuksesan nya di masyarakat tinggi.

http://edratna.wordpress.com/2008/01/15/apakah-anak-anda-termasuk-anak-indigo/

Back To The Blog

Senin, 26 April 2010

Yea kembali ke blog setelah vakum lama karena lemotnya jaringan internet di Indonesia dan kemalasan yang melanda si mpunya blog. Bingung juga mau nulis apaan karena mood lagi naik turun, ya mau gimana lagi nulis tentang jurnal harian, sebenernya gag suka sih tapi hasrat nulis harus disalurkan dengan tema apapun. Ciattt..semangat 45..

Ngapain ya, emmmm mungkin emang Tuhan sayang banget sama saya sehingga tiap hari yang saya jalanin punya cerita di dalamnya atau melankonian ini memang harus ditata kembali? :p Ge er dikit boleh kan..

Nggak ngerti dengan pembagian karakter manusianya Hippocrates, dia menggolongkan berdasarkan temperamen. Diliat liat sekilas sih saya lebih dekat ke sanguin yang selalu menganggap sesuatu dari sisi baiknya, kalau kata dosen sih melihat dari sisi baiknya aja, tapi bisa juga sih kadang-kadang melankolik misalnya nonton film.

BAck to topic, yea karena tema kali ini adalah nggak jelas and loncat loncat pembahasannya mending udahan dulu ya, saya janji besok akan nulis dengan lebih terarah. Eh ini ada kata-katanya john f. nash di film a beautiful mind, seorang profesor matematika peraih nobel ekonomi yang mengalami schizophrenia. Ini kata kata cinta sang profesor,,,aneh tapi menggelitik:


I've always believed in numbers.

In the equations and logics that lead to reason.

But after a lifetime of such pursuits,

I ask, what truly is logic?

Who decides reason?

My quest has taken me thorugh the physical, the metaphysical, the delusional...and back.

And I have made the most important discovery of my career.

The most important discovery of my life.

It is only in the mysterious equations of love...that any logical reasons can be found.

I'm only here tonight because of you.

You are the reason I am.

You are all my reasons.

Thank you.

(Taken From Beautiful Mind Movie : 2001)

Fur Elise

Sabtu, 24 April 2010

Mumpung lagi agak melow mo curhat dikit... Dari tadi gag berhenti dengerin Fur Elise-nya Ludwig van Bethoven... Udah ganti ganti pianis mulai dari Robin Alcatore sampai Richard Clayderman, entah kenapa lagu ini terasa menancap banget di ati.. Atau mungkin perasan yang dimiliki Bethoven waktu nyiptain lagu ini ke Theresia Malfatti sama dengan perasaanku saat ini? Ya bisa dibilang seperti itulah, Theresia Malfatti akhirnya menikah dengan pria lain...
.
Kalo boleh sedikit cerita tentang fur elise, artinya untuk elise (untuk therese) adalah lagu luar biasa dengan permainan mood yang juga luar biasa, dimulai dengan mood yang sedih dengan kunci E-E mol-E.. Oya kunci itu katanya adalah petunjuk inisial betapa Bethoven mencintai Therese yang kalo dibaca nada enharmoninya menjadi E - Es - E (thErESE)... Mood terus mengalun dengan sedih sampai bagian tengah yang mulai muncul sedikit harapan... Kalo boleh sedikit sok tahu, sepertinya bethoven mulai merajut asa untuk mendapatkan Therese, walaupun pesemis... Yah, entah sonata fur Elise ini diciptakan setelah atau sebelum Theresia Malfatti menikah dengan orang lain, yang jelas kesedihan lagu ini terasa hampir sama dengan kesedihan yang kurasakan... Tiap denger sonata ini, aku kebayang cinta pertama SMA ku yang sudah mendahuluiku ke Polaris, kebayang dengan pertemuan pertama dengan mantan di Bogor, saat kita jalan di Botani Square, janji ke gramed tapi gagal gara2 ada kuliah jam 1, entah tiap ke gramed aku jadi kebayang saat saat itu..

Waktu sudah gag bisa kembali lagi, kalau waktu bisa kembali lagi, mungkin aku akan mencintainya lagi dan tak akan membiarkannya pergi, setidaknya mengucapkan selamat jalan... Tapi waktu gag perlu kembali, sekarang pun aku masih mencintainya, hanya dengan cara yang berbeda...