Menjadi Matahari

Senin, 31 Mei 2010

Beberapa orang meminta cahaya matahari

Give me some sunshine

Untuk menerangi hati mereka
Yang kadang gelap
Yang kadang sedih

Tapi pernahkah berpikir
Untuk menjadi matahari itu sendiri?

Membangun kepercayaan diri
Menjadi inspirasi bagi orang lain
Menjadi seseorang yang menerangi hati

Karena terangnya hati tidak semata-mata sinar dari dalam diri
Hati yang terang tidak pernah menyimpan sinarnya sendiri
Hati yang terang tidak pernah bosan membagi

Mulailah menjadi matahari

-wiji-

Thank You God

Minggu, 30 Mei 2010

Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku dan menunjukkan keadaan di surga. Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja penuh dengan para malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depan ruang kerja pertama dan berkata, " Ini adalah Seksi Penerimaan.

Disini, semua permintaan yang ditujukan pada Allah diterima". Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.

Kemudian aku dan malaikat-ku berjalan lagi melalui koridor yang panjang lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua. Malaikat-ku berkata, "Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman. Disini kemuliaan dan berkat yang diminta manusia diproses dan dikirim ke manusia-manusia yang masih hidup yang memintanya".

Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu. Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karena ada begitu banyaknya permohonan yang dimintakan dan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai pada ujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti pada sebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil. Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satu malaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun. "Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih", kata Malaikatku pelan. Dia tampak malu.

"Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaan disini?", tanyaku. "Menyedihkan", Malaikat-ku menghela napas. " Setelah manusia menerima berkat yang mereka minta, sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataan terima kasih". "Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atas berkat Tuhan?", tanyaku. "Sederhana sekali", jawab Malaikat. "Cukup berkata, "Terima kasih, Tuhan' ".

"Lalu, berkat apa saja yang perlu kita syukuri", tanyaku. Malaikat-ku menjawab,
"Jika engkau mempunyai makanan di lemari es, pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dan tempat untuk tidur, maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.
"Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu, dan uang-uang receh, maka engkau berada diantara 8% kesejahteraan dunia.
"Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputer mu, engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memiliki kesempatan itu. Juga.... "Jika engkau bangun pagi ini dengan lebih banyak kesehatan daripada kesakitan ... engkau lebih diberkati daripada begitu banyak orang di dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hingga hari ini.
"Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalam perang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan, atau kelaparan yang amat sangat Maka engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia".
"Jika engkau dapat menghadiri Gereja/Tempat Ibadah atau pertemuan religius tanpa ada ketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan, atau kematian... maka engkau lebih diberkati daripada 3 milyar orang di dunia.
"Jika orangtuamu masih hidup dan masih berada dalam ikatan pernikahan ... maka engkau termasuk orang yang sangat jarang.
"Jika engkau masih bisa mencintai ... maka engkau termasuk orang yang besar, Karena cinta adalah berkat Tuhan yang tidak didapat dari manapun
"Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum, maka engkau bukanlah seperti orang kebanyakan, engkau unik dibandingkan semua mereka yang berada dalam keraguan dan keputusasaan.
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah berkat yang telah Tuhan anugerahkan kepadamu. kita semua. "Dan ingatlah tatkala Tuhanmu menyatakan bahwa, 'Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu' ".


Sumber: web motivasi kami - hearnsouls

Toko Suami

Sebuah toko yang menjual suami baru saja dibuka di kota New York dimana wanita dapat memilih suami. Diantara instruksi-instruksi yang ada di pintu masuk terdapat instruksi yang menunjukkan bagaimana aturan main untuk masuk toko tersebut. "Kamu hanya dapat mengunjungi toko ini SATU KALI" Toko tersebut terdiri dari 6 lantai dimana setiap lantai akan menunjukkan sebuah calon kelompok suami. Semakin tinggi lantainya, semakin tinggi pula nilai lelaki tersebut. Bagaimanapun, ini adalah semacam jebakan. Kamu dapat memilih lelaki di lantai tertentu atau lebih memilih ke lantai berikutnya tetapi dengan syarat tidak bisa turun ke lantai sebelumnya kecuali untuk keluar dari toko..Lalu, seorang wanita pun pergi ke toko "suami" tersebut untuk mencari suami..
Di lantai 1 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 1 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan dan taat pada Tuhan
Wanita itu tersenyum, kemudian dia naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 2 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 2 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, dan senang anak kecil
Kembali wanita itu naik ke lantai selanjutnya.
Di lantai 3 terdapat tulisan seperti ini : Lantai 3 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil dan cakep banget.
"Wow", tetapi pikirannya masih penasaran dan terus naik.
Lalu sampailah wanita itu di lantai 4 dan terdapat tulisan
Lantai 4 : Lelaki di lantai ini yang memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil, cakep banget dan suka membantu pekerjaan rumah.
"Ya ampun !" Dia berseru, "Aku hampir tak percaya"
Dan dia tetap melanjutkan ke lantai 5 dan terdapat tulisan seperti ini:
Lantai 5 : Lelaki di lantai ini memiliki pekerjaan, taat pada Tuhan, senang anak kecil,cakep banget,suka membantu pekerjaan rumah, dan memiliki rasa romantis.
Dia tergoda untuk berhenti tapi kemudian dia melangkah kembali ke lantai 6 dan terdapat tulisan seperti ini:
Lantai 6 : Anda adalah pengunjung yang ke 4.363.012. Tidak ada lelaki di lantai ini. Lantai ini hanya semata-mata bukti untuk wanita yang tidak pernah puas.
Terima kasih telah berbelanja di toko "Suami". Hati-hati ketika keluar toko dan semoga hari yang indah buat anda.


SUmber: web motivasi kami - hearnsouls

Trust God!!!!

Sabtu, 29 Mei 2010

Ada sebuah suku pada bangsa indian yang memiliki cara yang unik utk mendewasakan anak laki2 dari suku mereka. jika seorang anak laki2 tersebut dianggap sudah cukup umur untuk didewasakan, maka anak laki2 tersebut akan dibawa pergi oleh seorang pria dewasa yang bukan sanak saudaranya dgn mata tertutup. Anak laki2 tsb dibawa jauh menuju hutan yang paling dalam. Ketika hari sudah menjadi sangat gelap, tutup mata anak tsb akan dibuka, dan orang yang menghantarnya akan meninggalkannya sendirian. Ia akan dinyatakan lulus dan diterima sebagai pria dewasa dalam suku tsb jika ia tidak berteriak atau menangis hingga malam berlalu.


Malam begitu pekat, bahkan sang anak itu tdk dapat melihat telapak tangannya sendiri, begitu gelap dan ia begitu ketakutan. Hutan tsb mengeluarkan suara2 yg begitu menyeramkan, auman serigala, bunyi dahan bergemerisik, dan ia semakin ketakuan, tetapi ia harus diam, dia tidak boleh berteriak atau menangis. Ia harus berusaha agar ia lulus dalam ujian tersebut. Satu detik bagaikan ber jam jam dan satu jam bagaikan bertahun tahun, ia tidak dapat melelapkan matanya sedetikpun, keringat ketakutan mengucur dari sekujur tubuhnya.


Cahaya pagi mulai tampak sedikit, ia begitu gembira, ia melihat sekelilingnya dan kemudian ia menjadi begitu kaget, ketika ia mengetahui bahwa ayahnya berdiri tidak jauh dibelakang dirinya, dgn posisi siap menembakkan anak panah, dgn golok terselip dipinggang, menjagai anaknya sepanjang malam, jikalau ada ular atau binatang buas lainnya, maka ia dgn segera akan melepaskan anak panahnya, sebelum binatang buas itu mendekati anaknya, sambil berdoa agar anaknya tidak berteriak atau menangis.


Dalam mengarungi kehidupan ini sepertinya Tuhan "begitu kejam" melepaskan anak "anak"-Nya ke dalam dunia yang jahat ini, Terkadang kita tidak dapat melihat penyertaanNya, namun satu hal yang pasti Ia setia, Ia mengasihi kita dan Ia selalu berjaga jaga bagi kita.

God is too wise to be mistaken
God is too good to be unkind
So,
When you don't understand and
When you can't see God plan and
When you can't trace God hand
TRUST GOD!!!

Aurora Part II

Kubayangkan engkau dengan segenap imaji di relung hati
Kurenda renda mimpi bersamamu setiap hari
Setiap detak waktu yang terlewati
Setiap gerak gerik rasi
Dan serpih serpih cahaya
Seakan takdir hidupku adalah mencintaimu
Mencintai apa yang engkau cintai
Tak mampu aku memberi jeda dalam setiap pujiku untukmu

Momen berbincang
Bersama berlari diantara ilalang
Dan merebus diri di hangatnya lembayung senja
Akan terulang
Dan terus terulang
Bahkan ketika
Tak lagi dapat ku menoleh ke belakang
Berharap kau tetap di situ
Tersenyum di bawah rindang pohon jambu

Sebuah Persembahan Untuk Cinta

Kamis, 27 Mei 2010

Bertemu denganmu adalah pengalaman terindah, mengenal sosokmu adalah anugerah
Aku belajar di sekolah, namun menjadi tak berguna saat aku belajar tentang sisi lain hidup
Tentang perasaan hati atau tujuan hidup yang tak satupun setan tahu..


Lampu lampu Jakarta mendadak begitu melankolik
Wajah wajah yang biasanya sendu menjadi penuh keriangan
Aku berusaha menggambar wajahmu di jendela, dengan background panorama malam yg amat mesra
Namun yang ada, bayangmu tertelan gravitasi, tertelan sumur sumur artesis
Meninggalkanku yang sendiri menatap rembulan


Aku ingin menuliskan perasaanku pada bilah bilah kertas, pada bulir bulir embun,
namun aku takut kertas itu diterbangkan angin, sekejap terhapus jejak jejak hujan
Aku takut, embun itu menguap, sekejap menghilang ke angkasa..
Maka, aku ingin menuliskan perasaanku di hatimu, di tempat perasaan ini harus bermuara..
Aku mohon, izinkan aku berlabuh..

Kau ajari aku bagaimana tertawa
Kau ajari aku bagaimana menahan tangis
Hingga hanya dua malaikat di bahuku yang mampu mendengarnya
Kau ajari aku jujur
Tapi, bahkan aku tak mampu jujur terhadap perasaanku
Kau ajari aku bagaimana menyapa bintang bintang
Dan mengamati rasi rasi
Menjodoh jodohkan zodiak
Kau ajari aku bagaimana menaikkan layang layang dan mengamatinya dari bawah..
Kini, ajari aku lagi
Untuk mencintaimu sepenuh hati


Ditulis di sudut sebuah kamar kost di Tangerang oleh seekor kura kura kecil yang tersesat, tak tahu mana lautan..

Untuk Malaikat Bernama Ibu

Untuk Malaikat Bernama Ibu


Hujan turun sejak dini hari
Menyembunyikan cakrawala yang kelam
Dan konstelasi bintang yang membentuk visualisasi harmoni

Embun mengalir di dedaunan filicium
Menunggu momen menumpahkan kasih-NYA ke penjuru bumi
Ditelan gravitasi
Kembali mengalir di artesis-artesis yang dalam

Perumpamaan
Kasih ibu yang mengalir setiap waktu
Meresap lewat relung dan celah hatiku
Kasih yang begitu dalam
Hingga perlu perenungan ekstra, untuk menggali makna yang terkubur di pasir waktu

Ya, waktu
Menambah keriput di wajah ibu
Kerut-kerut perjuangan hidup tanpa pamrih
Ya, waktu merubah segalanya
Kecuali kasih ibu
Yang tak lekang mesti dihempas takdir ke titik nadir

Sudah pagi
Matahari berpijar wajar
Sinar terang di lingkaran lazuardi
Mengkombinasikan simfoni yang tiada dua

Hei, ibuku seperti matahari!

(Puisi di atas adalah puisi yang kutulis tepat di hari ulang tahun ibuku, beberapa waktu yang lalu. Aku sangat ingat waktu itu dini hari dan aku terbangun, dengan perasaan mengganjal yang sangat besar, perasaan yang tidak bisa dicari sebabnya. Dan dengan sembab, aku mengingat semua perjuangannya, membesarkanku)

Tidak Ada Lagu Melankolik Hari Ini

Senin, 24 Mei 2010

Hari ini dimulai dengan agak tidak menyenangkan, dimana aku terbangun tepat pada adzan subuh. Tidak biasanya aku terbangun seperti itu, karena biasanya aku bangun beberapa belas menit sebelum subuh dan bisa ber-tahajjud ria dulu. Agak menyesal sih, tapi ya mau gimana lagi, efek capeknya kerja keras seharian kemarin. Dari mulai browsing data di internet sampai pinjam novel "Robin Hood" di tempat temen. Moga besok bisa bangun lebih pagi lagi.

Next mau cerita masalah PKL. Oh ya PKL ini bukan pedagang kaki lima lho, tapi praktik kerja lapangan, sebuah aplikasi teori kuliah di dunia kerja. Iya sih kedengarannya menyenangkan, tapi yang bikin agak "scared" adalah laporan PKL-nya. Itu pendapat temen-temen sih, kalau aku pribadi biasa-biasa aja menyikapinya, gag usah terlalu takut, pesimis, pokoknya apa yang ada jalani aja. Hidup terasa menyenangkan kalau kita selalu melihat sesuatu dari sisi positifnya, sebaliknya, kalau kita melihat apa-apa dari sisi negatifnya, maka setiap hal yang akan kita jalani terasa berat dan menyedihkan (kata-kata mutiara dari ibukku).

Yeah, selalu mencoba menjalani sesuatu dengan menyenangkan. Belum tau sih mau nulis apa, soalnya kan masih pagi, belum ada yang bisa diceritakan hari ini hehehehe dah dulu ya mau nerusin browsing pinjaman di ADB

Aku Benci Sama Kamu

Sabtu, 22 Mei 2010

Mungkin aku datang terlambat
Lagi lagi maaf
Kata kataku ini pun mungkin datang terlambat

Hari ini kutegaskan kepadamu
Kepada diriku

Aku benci jatuh cinta
Terutama kepadamu
Demi Tuhan, aku benci jatuh cinta kepada kamu.
Karena, di dalam perasaan menggebu-gebu ini, di balik rasa kangen, akung, canggung,
yang bergumul di dalam dan meletup pelan pelan

Aku benci melihatmu menangis
Aku benci tidak tahu masalahmu
Andai saja aku tahu, aku pasti membantumu, tidak peduli apapun yang harus kukorbankan,
aku akan melakukannya.
Sayang hal itu tidak akan terjadi. Karena kau terlanjur benci,
sebenci aku pada cintaku kepadamu, yang tak pernah surut seiring waktu.

Aku benci padaku yang pengecut. Aku benci cuma bisa menunduk menatapmu.
Aku benci bukan menjadi lelaki yang kauharapkan. Aku benci melihatmu menangis ketika kau keluar ruangan itu,
dan aku terdiam tanpa kata. Aku benci kuhanya bisa ber "daydreaming" tanpa menyadari, kaulah impianku..

Aku tahu
Engkau gadis ambisius. Dan aku benci itu, aku benci bukan sepertimu yang penuh motivasi.
Aku tahu
Engkau sedang mengejar matahari dan awan
Melukis langit
Memindai kulminasi pelangi
Tapi
Akulah cakrawala (mungkin)
Ah, mimpi
Aku benci bermimpi seperti itu
Kecuali bermimpi karenamu

Aku benci menyebut namamu
Aku benci kau bertanya tanya
Mengapa aku mencintaimu
Aku benci kau mengira ira kaukah yang kumaksud
Aku benci
Benci
Benci sekali


Yang pernah mencintaimu
Dulu, sekarang, dan masih di detik ini

Jadilah Orang yang "Mendengar"

Kamis, 20 Mei 2010

# 'Kamu gimana sich, kamar berantakan mulu. Beresin!' kata seorang ibu menegur anaknya.
.
Si anak merengut, dia mendengar omelan ibunya. Tapi kalau dia mendengar dengan hati maka dia akan mendengar ibunya berkata 'Ibu peduli denganmu nak. Ibu ingin kamu mandiri.'
.
Kadang kalau kita benar benar mendengar, kita akan mendengar sesuatu yang mungkin tidak dapat tersampaikan dengan kata kata. Misalnya lagi, seorang gadis yang dimarahi ayahnya karena pulang jam 12 malam. Si gadis mungkin tidak sadar kalau dalam marah ayahnya tersimpan kata kata 'Ayah sayang sama kamu. Ayah khawatir kamu kenapa kenapa.'
.
Sering, terlalu sering mungkin. Kita hanya mendengar dengan telinga, tanpa menangkap suara hati yang sesungguhnya. Ada orang orang di sekitar yang mengekspresikan sayang kepada kita bukan dengan I Love You, tapi dengan 'Kamu udah makan? Tidur dulu, ntar ngantuk, atau basa basi lain.. Kita hanya kurang peka.
.
Jadilah orang yang mendengar, agar mengerti perasaan orang di sekitar.


Yea, sekedar ungkapan hati.. Eaaa this is my poem

Alangkah sederhananya hidup ini, hanya mengulang sejarah dari waktu ke waktu!
Sebagaimana caraku mencintaimu, yang mengulang jutaan kisah cinta di dunia ini.
Klasik.
Tapi, begitu rumitnya perasaanku, hanya untuk mengekspresikan kasih sayangku harus melalui
macam macam pertimbangan.
.
Padahal aku juga tidak yakin, apakah ini cinta? Karena tak ada rindu ingin bertemu,
tak kurasa debaran jantung meningkat melihatmu tersenyum, tak jua kutemukan namamu di dinding kamarku.
Bahkan, tak pernah kubermimpi tentangmu. Hanya, setelah kutersadar esok paginya,
aku ingin bersamamu untuk alasan yg tak jua kumengerti.
.
Aku jadi merasa seperti itik buruk rupa yang entah suatu saat akan menjadi angsa, atau tidak.
Dan engkau sebenarnya tak pernah merendahkanku, hanya aku merasa dirimu terlalu, sempurna untukku.
.
Hmm, aku tak dapat menyentuhmu..menyentuh hatimu.
Pun aku tak berharap banyak. Aku tak berharap waktu diputar kembali, agar dapat bersamamu lebih lama.
Karena berapapun waktu diputar kembali. Aku tetap seperti ini, yang tak mampu ungkapkan isi hati.
.
Lelaki yang menyalakan lilin dibawah sinar rembulan

Corat Coret Sebelum Mandi

Jujur kuakui
Entah kenapa aku memilih frasa itu diantara jutaan nama di dunia, aku tidak tahu
Dan aku tidak akan berpuisi kali ini, cuma mau menegaskan perasaanku yang kesepian aku butuh seorang teman
atau sekedar tempat membuang perasaan

Jangan salahkan aku kalau terlalu cepat menyimpulkan rasa itu
Karena aku bukan orang melankolik
Aku tidak mampu memberimu candlelight dinner
Atau bunga
Atau puisi cinta
Atau kartu Valentine romantis
Atau perhiasan
Atau surprise di hari ulang tahunmu
Aku cuma bisa bikinin kamu teh waktu kamu dateng
Jaga kamu waktu kamu sakit
Jangan lupakan bahuku yang akan selalu ada di tiap tangismu
Aku cuma bisa itu
Itupun kalau kamu mau

Perlu usaha keras untuk mencintai
Perlu usaha keras untuk bisa merasa jatuh cinta
Perlu usaha keras untuk bisa dicintai
Lihatlah aku sebagai manusia

Bukan partner
Bukan calon suamimu, mungkin
Bukan orang gila yang mencoba meminta izin untuk singgah, berteduh di hatimu
Tapi sebagai manusia
Agar engkau paham
Atas segala perbedaan kita
Atas segala hal yang sama
Untuk itulah cinta ada

Dan ketika engkau sadar
Bahwa kadang Tuhan memberimu yang mungkin terbaik untukmu
Tapi engkau tak suka
Maka maafkan aku
Karena akulah yang tak kau suka itu
Akulah seseorang yang mencintaimu, lebih dari lelaki manapun di dunia ini

Sebesar rasa bencimu
Sebesar rasa sesalmu

Dengan Berlari

kenapa pagi tak bosan stagnan
menawarkan sarapan
sepiring kejutan
dan segelas harapan
sementara, senyuman coba terkembang
walau dengan suara sumbang
terimakasih terucap pelan
tersihir murai diantara dedaunan maple

sepucuk surat disamping bantal
berisi mimpi
yang kukejar hari ini
dengan berlari

3 Pintu Kebijaksanaan

Selasa, 18 Mei 2010

Seorang Raja, mempunyai anak tunggal yg pemberani, trampil dan pintar. Untuk menyempurnakan pengetahuannya, ia mengirimnya kepada seorang pertapa bijaksana.

"Berikanlah pencerahan padaku tentang Jalan Hidupku" Sang Pangeran meminta.

"Kata-kataku akan memudar laksana jejak kakimu di atas pasir", ujar Pertapa.

"Saya akan berikan petunjuk padamu, di Jalan Hidupmu engkau akan menemui 3 pintu.

Bacalah kata-kata yang tertulis di setiap pintu dan ikuti kata hatimu.

Sekarang pergilah sang Pertapa menghilang dan Pangeran melanjutkan perjalanannya. Segera ia menemukan sebuah pintu besar yang di atasnya tertulis kata "UBAHLAH DUNIA"

"Ini memang yang kuinginkan" pikir sang Pangeran. "Karena di dunia ini ada hal-hal yang aku sukai dan ada pula hal-hal yang tak kusukai. Aku akan mengubahnya agar sesuai keinginanku"

Maka mulailah ia memulai pertarungannya yang pertama, yaitu mengubah dunia. Ambisi, cita-cita dan kekuatannya membantunya dalam usaha menaklukkan dunia agar sesuai hasratnya. Ia mendapatkan banyak kesenangan dalam usahanya tetapi hatinya tidak merasa damai. Walau sebagian berhasil diubahnya tetapi sebagian lainnya menentangnya.

Tahun demi tahun berlalu. Suatu hari, ia bertemu sang Pertapa kembali.

"Apa yang engkau pelajari dari Jalanmu ?" Tanya sang Pertapa

"Aku belajar bagaimana membedakan apa yang dapat klakukan dengan kekuatanku dan apa yang di luar kemampuanku, apa yang tergantung padaku dan apa yang tidak tergantung padaku" jawab Pangeran

"Bagus! Gunakan kekuatanmu sesuai kemampuanmu. Lupakan apa yang diluar kekuatanmu, apa yang engkau tak sanggup mengubahnya" dan sang Pertapa menghilang.

Tak lama kemudian, sang Pangeran tiba di Pintu kedua yang bertuliskan "UBAHLAH SESAMAMU"

"Ini memang keinginanku" pikirnya. "Orang-orang di sekitarku adalah sumber kesenangan, kebahagiaan, tetapi mereka juga yang mendatangkan derita, kepahitan dan frustrasi"

Dan kemudian ia mencoba mengubah semua orang yang tak disukainya. Ia mencoba mengubah karakter mereka dan menghilangkan kelemahan mereka. Ini menjadi pertarungannya yang kedua.

Tahun-tahun berlalu, kembali ia bertemu sang Pertapa.

"Apa yang engkau pelajari kali ini?"

"Saya belajar, bahwa mereka bukanlah sumber dari kegembiraan atau kedukaanku, keberhasilan atau kegagalanku. Mereka hanya memberikan kesempatan agar hal-hal tersebut dapat muncul. Sebenarnya di dalam dirikulah segala hal tersebut berakar"

"Engkau benar" Kata sang Pertapa. "Apa yang mereka bangkitkan dari dirimu, sebenarnya mereka mengenalkan engkau pada dirimu sendiri.

Bersyukurlah pada mereka yang telah membuatmu senang & bahagia dan bersyukur pula pada mereka yang menyebabkan derita dan frustrasi.

Karena melalui mereka lah, Kehidupan mengajarkanmu apa yang perlu engkau kuasai dan jalan apa yang harus kau tempuh"

Kembali sang Pertapa menghilang.

Kini Pangeran sampai ke pintu ketiga "UBAHLAH DIRIMU"

"Jika memang diriku sendiri lah sumber dari segala problemku, memang disanalah aku harus mengubahnya". Ia berkata pada dirinya sendiri.

Dan ia memulai pertarungannya yang ketiga. Ia mencoba mengubah karakternya sendiri, melawan ketidak sempurnaannya, menghilangkan kelemahannya, mengubah segala hal yg tak ia sukai dari dirinya, yang tak sesuai dengan gambaran ideal.

Setelah beberapa tahun berusaha, dimana sebagian ia berhasil dan sebagian lagi gagal dan ada hambatan, Pangeran bertemu sang Pertapa kembali.

"Kini apa yang engkau pelajari ?"

"Aku belajar bahwa ada hal-hal di dalam diriku yang bisa ditingkatkan dan ada yang tidak bisa saya ubah"

"Itu bagus" ujar sang pertapa. "Ya" lanjut Pangeran, "tapi saya mulai lelah untuk bertarung melawan dunia, melawan setiap orang dan melawan diri sendiri. Tidakkah ada akhir dari semuai ini ? Kapan saya bisa tenang ? Saya ingin berhenti bertarung, ingin menyerah, ingin meninggalkan semua ini !"

"Itu adalah pelajaranmu berikutnya" ujar Pertapa. Tapi sebelum itu, balikkan punggungmu dan lihatlah Jalan yang telah engkau tempuh". Dan ia pun menghilang.

Ketika melihat ke belakang, ia memandang Pintu Ketiga dari kejauhan dan melihat adanya tulisan di bagian belakangnya yang berbunyi "TERIMALAH DIRIMU".

Pangeran terkejut karena tidak melihat tulisan ini ketika melalui pintu tsb.

"Ketika seorang mulai bertarung, maka ia mulai menjadi buta" katanya pada dirinya sendiri.

Ia juga melihat, bertebaran di atas tanah, semua yang ia campakkan, kekurangannya, bayangannya, ketakutannya. Ia mulai menyadari bagaimana mengenali mereka, menerimanya dan mencintainya apa adanya.

Ia belajar mencintai dirinya sendiri dan tidak lagi membandingkan dirinya dengan orang lain, tanpa mengadili, tanpa mencerca dirinya sendiri.

Ia bertemu sang Pertapa, dan berkata "Aku belajar, bahwa membenci dan menolak sebagian dari diriku sendiri sama saja dengan mengutuk untuk tidak pernah berdamai dengan diri sendiri. Aku belajar untuk menerima diriku seutuhnya, secara total dan tanpa syarat."

"Bagus, itu adalah Pintu Pertama Kebijaksanaan" , ujar Pertapa. "Sekarang engkau boleh kembali ke Pintu Kedua"

Segera ia mencapai Pintu Kedua, yang tertulis di sisi belakangnya "TERIMALAH SESAMAMU"

Ia bisa melihat orang-orang di sekitarnya, mereka yang ia suka dan cintai, serta mereka yang ia benci. Mereka yang mendukungnya, juga mereka yang melawannya.

Tetapi yang mengherankannya, ia tidak lagi bisa melihat ketidaksempurnaan mereka, kekurangan mereka. Apa yang sebelumnya membuat ia malu dan berusaha mengubahnya.

Ia bertemu sang Pertapa kembali, "Aku belajar" ujarnya "Bahwa dengan berdamai dengan diriku, aku tak punya sesuatupun untuk dipersalahkan pada orang lain, tak sesuatupun yg perlu ditakutkan dari merela. Aku belajar untuk menerima dan mencintai mereka, apa adanya.

"Itu adalah Pintu Kedua Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa,

"Sekarang pergilah ke Pintu Pertama"

Dan di belakang Pintu Pertama, ia melihat tulisan "TERIMALAH DUNIA"

"Sungguh aneh" ujarnya pada dirinya sendiri "Mengapa saya tidak melihatnya sebelumnya". Ia melihat sekitarnya dan mengenali dunia yang sebelumnya berusaha ia taklukan dan ia ubah.

Sekarang ia terpesona dengan betapa cerah dan indahnya dunia. Dengan kesempurnaannya.

Tetapi, ini adalah dunia yang sama, apakah memang dunia yang berubah atau cara pandangnya?

Kembali ia bertemu dengan sang Pertapa : "Apa yang engkau pelajari sekarang ?"

"Aku belajar bahwa dunia sebenarnya adalah cermin dari jiwaku. Bahwa Jiwaku tidak melihat dunia melainkan melihat dirinya sendiri di dalam dunia. Ketika jiwaku senang, maka dunia pun menjadi tempat yang menyenangkan. Ketika jiwaku muram, maka dunia pun kelihatannya muram.

Dunia sendiri tidaklah menyenangkan atau muram. Ia ADA, itu saja.

Bukanlah dunia yang membuatku terganggu, melainkan ide yang aku lihat mengenainya. Aku belajar untuk menerimanya tanpa menghakimi, menerima seutuhnya, tanpa syarat.

"Itu Pintu Ketiga Kebijaksanaan" ujar sang Pertapa. "Sekarang engkau berdamai dengan dirimu, sesamamu dan dunia" Sang pertapa pun menghilang.

Sang pangeran merasakan aliran yang menyejukkan dari kedamaian, ketentraman, yang berlimpah merasuki dirinya. Ia merasa hening dan damai.

Aku Berdoa, namun Tuhan

Dulu, saya berharap, bisa melewati tahun ini dengan hal-
hal besar, dengan sesuatu yang istimewa.

Saya sering berharap,
saat saya bertambah usia, harus ada hal besar yang saya
lampaui. Seperti tahun sebelumnya, saya ingin ada hal yang menakjubkan saya lakukan.


Namun, rupanya tahun ini Tuhan punya rencana lain buat
saya. Dalam setiap doa saya, sering terucap agar saya selalu dapat belajar dan memaknai hikmah kehidupan. Dan kali ini Tuhan pun tetap memberikan
saya yang terbaik. Saya tetap belajar, dan terus belajar,
walaupun bukan dengan hal-hal
besar dan istimewa.


Aku berdoa agar diberikan
kekuatan...

Namun,Tuhan memberikanku
cobaan agar aku kuat
menghadapinya


Aku berdoa agar diberikan
kebijaksanaan...

Namun, Tuhan memberikanku
masalah agar aku mampu
memecahkannya.


Aku berdoa agar diberikan
kecerdasan...

Namun, Tuhan memberikanku
otak dan pikiran agar aku dapat
belajar dari-Nya.


Aku berdoa agar diberikan
keberanian...

Namun, Tuhan memberikanku
marabahaya agar aku mampu
menghadapinya.

Aku berdoa agar diberikan cinta
dan kasih sayang...

Namun, Tuhan memberikanku
orang-orang yang luka hatinya
agar aku dapat berbagi
dengannya.

Aku berdoa agar diberikan
kebahagiaan...

Namun,Tuhan memberikanku
pintu kesempatan agar aku
dapat memanfaatkannya..

*sigh*

Semoga aku tidak terlambat menyadari

The Story of Me Part I

Minggu, 16 Mei 2010

Gutten Tag..

Seperti yang dibilang temen saya di blognya bahwa masa kecil adalah adonannya dan waktu adalah mixernya. Umm, saya putuskan untuk menulis mengenai masa kecilku.

Dimulai dari sebuah cerita, jauh sebelum aku lahir, ada seorang wanita rupawan bernama Watini, dia salah satu bunga kampus di Universitasnya, berasal dari keluarga yang terpandang, yah idaman para pria pokoknya. Yang aneh, wanita itu memilih pria dari keluarga yang tergolong miskin bernama Tusilah. Mereka menikah dengan konsekuensi Watini siap hidup miskin, bersama Tusilah. Itulah cinta.

Dari kedua orang itulah lahir seorang anak yang pada awalnya akan diberi nama Rudi Susanto, karena sang wanita terkesan dengan seorang pria bernama itu di bis. Entah kenapa anak itu tidak jadi diberinama Rudi Susanto, tapi malah Wiji Raharjo. Nama yang sekian lama tidak kusadari artinya, sampai pada akhirnya guru Kewarganegaraan (Citizenship di SMA-ku)memanggil namaku di hari pertama dia mengajar.

Wiji Raharjo. Benih Cinta, keselamatan, kebahagiaan.. Begitulah yang dikatakan Pak Ardhi, guru SMA ku yang baik. Terimakasih, untuk pertama kalinya aku bersyukur tidak jadi diberi nama Rudi Susanto.

Masa kecilku adalah masa yang bisa dibilang cukup kelam. Karena aku tidak punya teman bermain sama sekali. Yap, aku tidak melebih-lebihkan karena memang aku tidak punya teman. Mereka menganggapku aneh, karena fisikku yang berbeda. Jangankan teman, saudara-saudara dekatku saja kadang memperlakukanku dengan tidak adil. Aku hidup dengan tidak tenang, karena ibuku sering menangis dan dimarah-marahi oleh nenekku (aku sudah memaafkannya dan aku juga meminta maaf). Keluarga kami tergolong berpenghasilan sangat rendah sebagai seorang petani.

Berbagai makanan pernah kumakan saat aku kecil. Bukan, bukan karena aku rakus, tapi aku mencari alternatif makanan selain nasi untuk mengenyangkan perutku. Aku pernah makan jagung, canthel (kalau orang biologi menyebutnya sorghum), belalang, dan lain lain. Makan adalah hal yang sakral. seperti cerita yang terus diulang ibuku samapai sekarang "Ingatlah, waktu kamu kecil, sekeluarga makan nasi sepiring, kalau tumpah, puasa sampai sore". Hahaha, terdengar sedih ya. Tapi bukan suatu alasan untuk disesali, orang hidup dengan takdirnya sendiri-sendiri. Tidak ada penciptaaan yang sia-sia.

Ketiadaan teman dan hidup yang serba sulit membuatku sering bersama orang-orang yang sedih, murung dan menangis. Hal itu kelak akan membutaku memiliki karakter melankolis yang sangat tinggi. AKu dikaruniai oleh Tuhan perasaan yang sangat sensitif dan mudah tersentuh. Belum cukup, Tuhan memberiku kemampuan anak indigo yang kadang menyusahkanku.

Ya, pengalaman hidup membuatku seperti sekarang. Tapi disisi lain, aku memandang dunia dengan ketidakadilan dan pesimisme. Aku pernah berpikir, "Mungkinkah ketidakadilan di dunia yang tidak adil, adalah keadilan itu sendiri?". Pandangan pesimisme terhadap dunia masih kumiliki samapai sekarang, aku senang melihat dunia dari sisi gelap, dari tempatt aku bisa pesimis. Bukankah bintang akan tampak lebih terang jika dilihat dari gelapnya malam? Makanya kadang teman-temanku yang menyamakanku dengan orang berkepribadian ganda. Haha, ini cuma tentang memunculkan karakter mana yang pantas...

Dan sekali lagi, Tuhan benar-benar menunjukkan kuasa-Nya. Dia memberiku hidup yang sangat berwarna dan dengan pengalaman-pengalaman yang tidak dirasakan orang lain.

Percaya atau tidak, teman-temanku banyak dari golongan preman, begundal, kenapa? Karena di tengah-tengah mereka aku merasa dihargai, dengan kedudukan yang sama mempertahankan hidup. AKu tidak munafik, bahwa aku ingin dihargai, sesuatu yang tidak kudapatkan bersama orang lain. Aku pernah membanting temanku Helmy sampai giginya patah, aku juga pernah menyakiti seorang wanita hingga dia menangis, aku pernah ingin kabur dari rumah karena frustasi, aku juga pernah berencana bersama temanku meracuni botol minuman Aqua temanku dengan pupuk Urea karena selama setahun dia menyiksa perasaanku, aku juga pernah menodongkan pisau stainless steel tajam ke wajah temen kosku hanya karena dia meremehkanku, ya aku pernah melakukan itu semua, ketika sisi gelapku muncul aku hampir tidak bisa mengendalikannya. Mungkin lebih baik orang tahu ke-labilanku ini, biar mereka menilai seperti apa aku dari kacamata mereka sendiri.

Hehe, tapi itu masa lalu, ketika iblis dalam diriku tidak bisa kukendalikan. Itu ketika aku belum mengenal cinta. Yah, hobiku jatuh cinta, kepada Tuhan , kepada orang tua, kepada alam, dan kepada teman-temanku.

Udah ah, tangan dah pegel.. Besok aja disambung, nyeritain masa SMP. Oya Dyonisius Hayom Rumbaka, tunggal ketiga Indonesia itu temen sekelasku 3 tahun di SMP lho... hehe ntar aku ceritain lagi.. Capek mau makan duluuuuuuuuu...

Untuk Sahabat (Teks Narasi Waktu Class Performance di Treasury Island)

Minggu, 02 Mei 2010

Pagi semua..pertama-tama akan saya katakan kalau kami berada disini jujur bukan
buat nyari kemenangan, kami disini buat nunjukin solidnya anak anggaran umumnya dan
3B Anggaran khususnya.

Ya, kita disini karena kita adalah teman, sahabat..
Sahabat adalah seseorang yang menyukaimu,
seseorang dengan siapa kamu dapat menjadi diri sendiri,
seseorang yang menghargai kebaikan2mu,
tidak keberatan dengan kekuranganmu,
dan melihat kelebihan2 dalam dirimu,

Dengan seorang sahabat kita dapat berbagi tawa
berbagi rahasia
bertukar pikiran
berbagi kesuksesan maupun kekecewaan
dan macam2 persoalan besar maupun kecil

Sahabat adalah seseorang yang dapat memahami perasaanmu tanpa kamu ucapkan
seseorang yang dekat denganmu dan selalu memaafkanmu
Maaf yang bagi orang lain susah dikasih
Karena tiga kata tersusah buat diucapkan adalah aku cinta kamu, tolong, dan maaf

Sahabat adalah
seseorang yang membuatmu merasa bahwa dunia ini indah.....
Itulah arti sahabat

= Masuk lagunya nidji arti sahabat =

Makasih Tuhan udah ngasih saya sahabat-sahabat yang sedemikian baik
Makasih udah ngasih kesempatan buat kenal sama temen2, terutama temen2 sekelas saya
Temen yang udah 2,5 tahun bersama-sama
Dari waktu masih tingkat satu kita belum kenal, terus kenal
Yang pertama canggung udah akrab
Udah saling terbuka satu sama lain
Pokoknya 2-3 tahun terakhir ini kami belajar banyak dari kalian

Yah waktu waktu kayak ginilah yang kita tunggu2
Waktu ngumpul-ngumpul informal yang susah banget buat didapat
Inget temen2 terutama tingkat 3 anggaran, kita tuh tinggal beberapa bulan aja
menikmati kebersamaan ini
Tinggal beberapa bulan aja kita bisa tertawa bareng
Nyanyi bareng
Ngerjain tugas bareng
Bahkan mungkin nangis bareng

Habis itu, menjalani hidup masing-masing
Penempatan di instansi masing-masing
Dengan istri atau suami masing2
Jadi ingatlah waktu kita menghabiskan waktu bersama
Ingatlah hari ini

= Masuk lagunya project pop ingatlah hari ini, jangan lupa sahut2an nyanyinya =

(ending of Project pop song - sambung pake melodi, sembarang, time to bacain puisi)

mungkinkah keceriaan melenakan semua yg dijalani bersama?
mungkinkah canda tawa membius keinginan yg tak pernah surut
membutakan kesedihan hati yg menjerit
hingga lupa arti sebuah persahabatan

kebersamaan tak mesti selalu beriringan
keceriaan tak harus selalu dinikmati bersama
waktu pun tak selamanya mempersatukan kita
semua berjalan menuju takdirnya

kita gag harus kecewa dgn apa yg telah terjadi
kita gag harus marah dgn keadaan yg berubah
kita gag harus menumpahkan amarah yg egois
nggak, kita nggak harus ngelakuin semua

kawan...

persahabatan tak bisa dibeli dgn rasa egois
persahabatan tak dapat dinilai oleh waktu yg sempit
persahabatan tak akan ternoda oleh kemarahan sesaat
persahabatan tak mungkin terusik oleh perasaan yg semu

teman-temanku, kalian udah seperti malaikat
Dengan satu sayap di punggungmu
Satu cinta di hatimu
Satu detak di jantungmu
Satu denyut di nadimu

Untuk dapat terbang, sang malaikat perlu berpelukan dengan malaikat lain

Berbagi satu sayap
Berbagi satu cinta
Berbagi satu denyutan nadi
Berbagi satu detakan jantung

Dua malaikat itu terbang di taman Firdaus
Dua malaikat itu menikmati harum bunga Edelweis bersama
Dua malaikat itu
Aku dan kalian, teman-teman
Ini, semua tentasng kita

=masuk lagu semua tentang kita=

aku tahu kalau aku punya masalah, kalian pasti mau mendengar

aku tahu kalian adalah orang-orang yang tidak akan menertawakanku atau menyakitiku,
dan jika mereka benar-benar menyakitiku, kalian akan berusaha keras untuk memperbaikinya.

iya sih kadang2 jengkel, marah
tapi itu biasa..
persahabatan itu gag tercipta instan dan otomatis
tapi butuh waktu yang panjang
seperti pandai besi yang menempa pedang
butuh proses dan kerja keras
lalu apa kita biarkan hilang begritu saja?
hancur begitu aja?

dalam persahabatan ada suka dan duka, dihibur-disakiti,
diperhatikan-dikecewakan, didengar-diabaikan, dibantu-ditolak,
namun semua ini tidak pernah sengaja dilakukan
Dan bukan sebuah kesengajaan saya percaya


waktu kita senang, teman-teman mengenal kita. waktu kita sedih, kita mengenal teman-teman kita.

Ingatlah kapan terakhir kali anda berada dalam kesulitan. Siapa yang berada di samping anda ??
Siapa yang mengasihi anda saat anda merasa tidak dicintai??
Siapa yang ingin bersama anda pada saat tiada satu pun yang dapat anda berikan ??
Merekalah sahabat-sahabat anda.
Hargai dan peliharalah selalu persahabatan anda dengan mereka.


Wiji Raharjo