Sebuah Persembahan Untuk Cinta

Kamis, 27 Mei 2010

Bertemu denganmu adalah pengalaman terindah, mengenal sosokmu adalah anugerah
Aku belajar di sekolah, namun menjadi tak berguna saat aku belajar tentang sisi lain hidup
Tentang perasaan hati atau tujuan hidup yang tak satupun setan tahu..


Lampu lampu Jakarta mendadak begitu melankolik
Wajah wajah yang biasanya sendu menjadi penuh keriangan
Aku berusaha menggambar wajahmu di jendela, dengan background panorama malam yg amat mesra
Namun yang ada, bayangmu tertelan gravitasi, tertelan sumur sumur artesis
Meninggalkanku yang sendiri menatap rembulan


Aku ingin menuliskan perasaanku pada bilah bilah kertas, pada bulir bulir embun,
namun aku takut kertas itu diterbangkan angin, sekejap terhapus jejak jejak hujan
Aku takut, embun itu menguap, sekejap menghilang ke angkasa..
Maka, aku ingin menuliskan perasaanku di hatimu, di tempat perasaan ini harus bermuara..
Aku mohon, izinkan aku berlabuh..

Kau ajari aku bagaimana tertawa
Kau ajari aku bagaimana menahan tangis
Hingga hanya dua malaikat di bahuku yang mampu mendengarnya
Kau ajari aku jujur
Tapi, bahkan aku tak mampu jujur terhadap perasaanku
Kau ajari aku bagaimana menyapa bintang bintang
Dan mengamati rasi rasi
Menjodoh jodohkan zodiak
Kau ajari aku bagaimana menaikkan layang layang dan mengamatinya dari bawah..
Kini, ajari aku lagi
Untuk mencintaimu sepenuh hati


Ditulis di sudut sebuah kamar kost di Tangerang oleh seekor kura kura kecil yang tersesat, tak tahu mana lautan..

0 comments:

Posting Komentar