Sajak Jingga

Minggu, 22 November 2009

Laba-laba belang menyulam bayangmu di langit kamar
Menemaniku tenggelam diantara personifikasi alam
Dan agitasi hati yang tiada henti
Seolah semua diterjemahkan dalam satu kata
Satu bahasa cinta
Yang tak seorangpun pujangga mengerti
Rindu yang mengaliri arteri
Membawanya berdenyut di nadi
Berdetak di jantung hati
Dag dig diug
Kurasakan detak kita bersama
Seirama
Karena kita memang dijodohkan langit
Sebelum tangan nasib mengkhianati janji
Ya, cakrawala sudah berjanji
Menerima cinta kita di lembayung jingga

(Tuhan membuatkan tempat terindah untuk kita)

Lembayung jingga
Hanya untuk kita

0 comments:

Posting Komentar